perubahan hidup

Sunday, July 22, 2012

Fatahillah


 Fatahillah cilegon- banten



B A B I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sebagai usaha dalam mengenal, menerapkan dan membandingkan pengetahuan yang lebih diterima secara teoritis sekolah dengan aplikasi di lapangan dan untuk memperoleh manfaat diantaranya.
  1. Mengetahui sistem kerja di perusahaan, dan apa saja tugas seorang Mekanik dalam aplikasi di dunia industri.
  2. Dapat mengetahui kendala-kendala yang terjadi sehingga memudahkan penanggulangan untuk proses selanjutnya.
  3. Menambah wawasan atau pengetahuan tentang peralatan yang ada di perusahaan terutama mesin bubut, serta untuk memenuhi salah satu persyaratan semester akhir di SMK YP Fatahillah I Cilegon.
1.2  Landasan Hukum
Pelaksanaan sistem ganda akan menjadi salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan ketentuan pada undang-undang No.2/1989 tentang peran masyarakat dalam pendidikan Nasional dan Kepmendikbud No.080/U/1993 tentang kurikulum SMK sebagai berikut:
1.      “Penyelanggaraan pendidkan dilaksanakan melalui 2(dua) jalur yaitu jalur Pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah”.
UUSPN bab IV pasal 10 ayat (1)
2.      “Penyelenggaraan sekolah Menengah dapat bekerja sama dengan masyarakat terutama dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam rangka menunjang penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan”.
PP 29 bab XI pasal 29 ayat (1)
3.      “Penggunaan dan pendayagunaan sumber daya pendidikan dilakukan oleh pemerintah, masyarakat, keluarga serta didik
UUSPN bab VIII pasal 33
4.      “Masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional.”
UUSPN bab VIII pasal 47
5.      “peran serta masyarakat dapat berbentuk pemberian kesempatan Madang da atau latihan kerja”.
PP 29 bab VI pasal butir 8
6.      “Pemerintah dan masyarakat mendapat peluang yang lebih besar untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam sistem pendidikan nasional
P 29 bab VI pasal 8 ayat (2)
7.      “Pada sekolah Menengah dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang diberikan dalam rangka pengembangan pendidikan menengah”.
PP 29 Bab XIII pasal 22 ayat (2)
8.      “Sekolah Menengah Kejuruan dapat memilih pola penyelenggaraan pengajaran sebagai berikut:
a.       Melaksanakan unit produksi sekolah yang beroperasi secara professional sebagai wahana pelatihan kejuruan.
b.      Melaksanakan sebagian kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan disekolah, dan sebagian lainya di dunia usaha atau industri.
c.       Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian sepenuhnya di masyarakat, dunia usaha dan dunia industry.
1.3 Konsep Sistem Ganda
 A. Pengertian
Sistem ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesi yang memadukan secara sistematika dan Sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional tertentu.

B. Tujuan dasar yang ingin dicapai dari Pendidikan Sistem Ganda antara lain :
a.       Mengutamakan keterampilan pekerjaan yang meliputi pengetahuan keterampilan dan sikap atau etos kerja yang baik untuk pekerjaan tingkat awal maupun lanjut.
b.      Memperkokoh keterkaitan antara sekolah, dunia kerja dan prospek peserta didik untuk mencapai pengembangan kemampuan pribadi yang utuh terpadu, sinkron, dan berjalan secara morfogenesis.
c.       Memudahkan pengembangan karir dan keterampilan kehidupan melalui eksplorasi di tempat kerja.
d.      Memudahkan pengembangan dan pendewasaan pribadi peserta didik melalui pengalaman kerja.
e.       Memberikan penghasilan dan Remediasi sosial bagi sebagian peserta didik yang kurang mampu.
C. Sasaran Jangka Panjang
            Pendidikan sistem ganda ini akn mengacu pada standar kompetensi tertentu tetapi karena standar kompetensi keahlian belum ada, dan kondisi perusahaan atau industri penyelenggaraan masih sangat bervariasi, maka untuk sementara waktu masih di mungkinkan memakai standar yang bersifat normatife, belum bersifat criterion.
D. Keuntungan bagi pihak Industri
Penyelenggaraan pendidikan sistem ganda memberi keuntungan ganda bagi pihak industry antara lain:
a.       Perusahaan dapat persis mengenal kualitas peserta didik yang belajar dan bekerja di perusahaan. Kalau perusahaan menilai orang tersebut dapat menjadi asset di perusahaannya tersebut. Kalau tidak dapat di lepas karena tidak ada urusan bagi perusahaan untuk memperkerjakan apabila telah tamat.
b.      Pada umumnya peserta didik telah ikut pada proses produksi secara aktif , sehingga pada pengertian tertentu selama masa pendidikan peserta didik adalah tenaga kerja yang murah.
c.       Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta didik lebih mudah di atur dalam disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan perusahaan karena itu sikap peserta didik dapat dibentuk sesuai ciri khas tertentu perusahaan.
d.      Perusahaan dapat memberi tugas pada peserta didik untuk mencari ilmu pengetahuan dan Teknologi (dari sekolah), untuk kepentingan khusus perusahaan.
e.       Memberi kepuasan bagi dunia industri karena diakui ikut serta menentukan hari depan bangsa melalui pendidikan sistem ganda.

1.4 Pokok Permasalahan 
Pada kesempatan ini penulis akan sedikit membahas tentang mesin bubut dan menjelaskan bagian-bagian serta fungsi mesin bubut itu sendiri.
1.5 Ruang Lingkup Masalah
            Seperti diketahui pada tujuan dari praktek, maka untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan materi yang cukup pula karena meningkat luasnya permasalahan. Untuk itu penulisan membatasi hanya pada sistem pengoperasian dan pemeliharaan mesin bubut itu sendiri.
1.6 Methode pengumpulan data
            Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan diantaranya :
1. Studi lapangan (Observasi)
            Metode ini dilaksanakan dengan meninjauan langsung ke lapangan dan melihat mekanisme kerja proses trafomator tenaga kerja serta perawatannya.
2. Tanya Jawab
            Dilakukan dengan cara menanyakan langsung kepada pihak-pihak yang terlibat dalam operasi, baik mengenai data teknik maupun kondisi yang ada di lapangan.
3. Study Keputusan (Library Study)
            Dengan metode ini dapat diketahui lebih detail hal-hal yang berkaitan dengan proses sistem perawatan trafo tenaga melalui data-data sebagai acuan deskripsi masalah
1.7 Sistematika Penulisan
            Sistem penulisan laporan ini dibuat dengan maksud memberikan gambaran secara garis besar tentang hal-hal yang dipaparkan pada setiap bab laporan ini.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan penjelasan tentang latar belakang kerja praktek dan maksud dan tujuan dari kerja praktek, berikut pokok permasalahan, ruang lingkup masalah, metode pengambilan data dan sistematik penulisan
BAB II SEJARAH PERUSAHAAN
Dalam bagian ini dibahas tentang sejarah singkat perusahaan, produktivitas perusahaan yang ada di PT Gunanusa Utama Fabricators.
BAB III LANDASAN TEORI
Pada bab ini menjelaskan tentang mesin bubut baik itu bagian, prinsip kerja, mesin perkakas yang berfungsinya sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan menyayat dengan alat potong yaitu pahat bubut.
BAB IV PERAWATAN MESIN BUBUT
Diuraikan spesifikasi permasalah yang dihadapi tentang sistem operasi dan cara standar perawatan mesin bubut.
BAB V PENUTUP
Bab ini meliputi kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan dalam kerja praktek dan saran-saran yang hendaknya dilaksanakan.
LAMPIRAN - LAMPIRAN








B A B II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1 Sejarah singkat PT. Gunanusa Utama Fabricators
     PT. Gunanusa Utama Fabricators ( PMDM ) adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontruksi anjungan lepas pantai dan merupakan perusahaan dalam negri. Adapun PT. Gunanusa Utama Fabricators telah didirikan pada tanggal 22 Desember 1980 yang di prakarsai oleh para Enginer lulusan ITB. PT. Gunanusa Utama Fabricators pertama kali beroperasi pada bulan November 1983 yaitu proyek pertama kali di buat adalah membangun Offshore milik PT. APRIL dan single poin mooring system blue water atau Hudbay oil.
     Sekarang ini PT Gunanusa Utama Fabricators setelah beroperasi kurang lebih 11 tahun di dunia industri kelautan, sudah mengalami perubahan yang sangat besar yaitu PT. Gunanusa Utama Fabricators selalu melakukan perbaikan dari desain atau konstruksi yang telah dibuatnya baik itu dengan memperbaiki kualitas dan desain atau konstruksi maupun pada ketetapan pada jadwal proyek maka akan meningkatkan kepercayaan dari klien dan perusahaan lainnya. Adapun proyek yang dilakukan oleh PT. Gunanusa Utama Fabricators tidak hanya kalangan perusahaan migas nasional, namun perusahaan internasional saja mengakui keahlian PT. Gunanusa Utama Fabricators. Untuk PT. Gunanusa Utama Fabricators selalu melakukan penelitian dibidang kelautan yang dilakukan secara terus menerus.
     PT. Gunanusa Utama Fabricators untuk sekarang ini melakukan pekerjaan yaitu:
Deai bangunan lepas pantai misalnya jacket, Deck, pembuatan pressure Veessel, Contrainer cranes dan boiler yang semuannya di desain oleh PT. Gunanusa Utama Fabricators dan pihak pendukung misalnya sofresid (paris) Tripatra Engginering dan lain-lain.
    Untuk kegiatan sehari-hari yaitu untuk konstruksi berbagai macam proyek maka PT. Gunanusa Utama Fabricators memiliki Yard Fabrication yang sangat besar yaitu dengan kapasitas loading dan unloading 5000 metric ton
      PT. Gunanusa Utama Fabricators yang khususnya bergerak di bidang konstruksi baja terus berusaha mengembangkan perusahaan sesuai dengan permintaan dimasa depan. Untuk saat ini PT. Gunanusa Utama Fabricators telah mampu membangun:

1. Offshore Plateform Project
   PT. Gunanusa Utama Fabricators adalah perusahaan nasional pertama yang mampu membuat Offshore Plateform sampai 5000 metric ton termasuk Engginering, Fabrikasi dan instalansi dari proyek tesebut.

2. Container Cranes dan Trnstarines Cranes
PT. Gunanusa Utama Fabricators adalah perusahaan nasional yang pertama yang mampu membuat seluruh konstruksi Container Cranes dan Transtarines Cranes. Sampai sekarang PT. Gunanusa Utama Fabricators telah menyelesaikan Cranes untuk pelabuhan Tanjung Priok dan 6 Cranes di ekspor di pelabuhan singapura.
Selain PT. Gunanusa Utama Fabricators telah mendapat lisensi penuh dari PACECO in of sanfransisco, USA sebagai ketujuh di dunia setelah MITSUI, HYUNDAI dan lain-lain untuk membangun port handring crane itu PT. Gunanusa Utama Fabricators merupakan anggota aktif KADIN ( Kamar Dagang Industri ) indonesia, juga menjadi anggota GAMMA ( Federation Of Machinery And Metal Working Assosication ) dan IPERINDO (Shipbuilding Assocition).
3. Boiler dan Pressure Vessel
PT. Gunanusa Utama Fabricators adalah perusahaan nasional yang pertama yang membuat terobosan dalam teknologi seperti:
Ø  Electric Dehidrator Pressure Vessel
Ø   Waste Hear Expansion Recuvery Boiler
Ø  Mechanical Floation Unit sepator minyak dan gas
Ø  Peralatan Boiler dengan kapasitas besar
Ø  Heavy Duty Filter untuk proyek sistem injeksi minyak
2.2 Visi, Misi, Kebijakan Mutu dan Budaya Perusahaan PT. GUF
2.2.1 Visi Perusahaan
         Expansi bisnis sampai ke pasar internasional dengan mempunyai kemampuan untuk mencapai “Zero Defect”, tepat waktu dan professional dalam setiap produk yang dihasilkan.
2.2.2 Misi Perusahaan
         Penuasaan management dan teknologi pada Engginering Procurement, Contruction dibidang fasilitas migas dan material handling yang memperhatikan K3.

2.2.3 Kebijakan Mutu perusahaan
        Kami berkomitmen untuk memenuhi persyaratan dan keputusan pelanggan melalui pencapai saran mutu terukur yang di tingkatkan terus menerus dengan tetap mengutamakan kesehatan, keselamatan dan lingkungan kerja.
2.2.4 Budaya Perusahaan
        Disiplin, kerja keras, Komponen dan taqwa.














B A B III
LANDASAN TEORI
3.1 Mesin Bubut
      3.1.1 Pengertian Mesin Bubut
            Mesin bubut adalah mesin perkakas yang fungsinya sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan jalan menyayat dengan alat potong yaitu pahat bubut. yang termasuk klasifikasi mesin bubut meliputi semua mesin perkakas yang memproduksi bentuk-bentuk silindris. Benda kerja diputar oleh spindle mesin dan dipegang pada dua senternya atau dijepit dengan pencekam. Mesin ini termasuk mesin serbaguna sehingga paling banyak digunakan dan dijumpai di bengkel-bengkel permesinan.
      3.1.2 Prinsip kerja Mesin Bubut
            Prinsip kerjanya adalah benda kerjanya berputar (melakukan gerak potong) sedangkan pahatnya melakukan gerak berjalan. Pembubutan dilakukan dengan menekan dengan perkakas potong yang di sebut pahat bubut kepada benda kerja yang berputar.
3.2 Bagian-bagian Mesin Bubut dan Fungsinya
Kepala tetap (head stock) bagian ini merupakan komponen penggerak dari mesin bubut yang termasuk di dalamnya :
1.      Spindle : Yaitu proses berlubang yang fungsinya meneruskan putaran dan daya dari motor penggerak ke bagian pemegang benda kerja
2.      Sistem transmisi : yang berisi susunan roda gigi berbagai ukuran berfungsi untuk mengubah dan menyetel putaran spindle  dan untuk meneruskan daya serta putaran melalui poros transporter dan poros ulir untuk mengatur gerakan pemakanan melintang dan memanjang maupun dalam pembubutan ulir.
a.       Kepala lepas (tail stock). Berfungsi menehan ujung benda kerja yang dibubut. Benda terebut dapat disetel sepanjang meja untuk menyesuaikan panjang benda kerja. Bagian ini juga berfungi sebagai tempat mata drill atau bor pada waktu proses pengeboran (drilling),dan reaming, dapat juga diatur sedikit kearah melintang pada waktu pembubutan kerucut yang memanjang.
b.      Meja (bed) berfungsi mendukung dan tempat meluncurnya kepala lepas, eretan dan penyangga tetap.
c.       Eretan (carreage) berfungsi mendukung dan mmandu penggerakan pahat sepanjang meja, yang terdiri atas : tempat pahat, eretan atas, eretan melintang, sadel dan apron.
d.      Tempat pahat (tool posh) merupakan tempat pahat penjepit.
e.       Eretan atas (kompoud rest) berfungsi mendukung tempat pahat dan bagian ini dapat diputar sesuai kebutuhan.
f.       Eretan lintang (cross slide), terpasang di atas sadel yang berfungsi untuk menggerakan pahat arah melintang (mengatur ke dalam potongan atau mengatur kecepatan pemakanan pada pembubutan muka atau melintang).
g.      Sadel berfungsi untuk kedudukan eretan melintang.
h.       Apron berisi kendali, transmisi roda gigi dan mekanisme lain untuk mengatur eretan dengan tangan atau daya.
i.        Poros ulir (lead screw) hanya dipakai pada waktu pembuatan ulir yaitu menghubungkan sistem transmisi pada kepala lepas dengan sistem transmisi pada apron sehingga kecepatan putaran spindle dan kecepatan pemakaian bisa sinkron untuk pemotongan ulir.
j.        Poros trans portir (feed rod) berfungsi mentransmisikan daya dari sitem transmisi pada kepala lepas untuk menggerakan mekanisme apron untuk daya pemakanan melintang dan memanjang.
k.      Pompa pendingin (coolent) sebagai sistem pendinginan pahat bubut agar tidak terjadi panas yang mengakibatkan patah pahat.
l.        Selain bagian utama mesin bubut juga memiliki beberapa alat tambah diantaranya : pembawa (carier), face plate, follow, cekam tiga rahang dan empat rahang, serta tapper attachment (pengukur tirus).
                                                       


3.3 Jenis-jenis Mesin Bubut
     Penggolongan mesin bubut menjadi sulit karena terdapat kategori dalam ukuran, desain, metode penggerakan maupun penggunaan. Berdasarkan penggunaan mesin bubut dapat dibedakan menjadi :
a.       Mesin Bubut Stock batangan : dimana benda kerja umumnya dipegang antara senter kepala tetap dan kepala lepas.
b.      mesin bubut pencekam : dimana benda kerja umumnya dipegang dengan pencekam.
Pada umumnya mesin bubut diberi nama sesuai dengan karakteristik desain yang menonjol. Berikut ini beberapa mesin bubut yang sudah dikenal :
Ø  Mesin Bubut Transporter
Ø  Mesin Bubut Revolver
Ø  Mesin Bubut Tegak
Ø  Mesin Bubut Kepala
Ø  Mesin Bubut CNC
Ø  Mesin Bubut Setengah otomatis

3.4 Jenis-jenis Pahat Bubut 
Dalam Mesin bubut, jenis pahat bubut yang dikenal ada tiga macam, yaitu:
1.      Pahat Bubut Batangan
2.      Pahat Brazed (brazed turning tool)
3.      Pahat Insert turning tool







B A B IV
PERAWATAN MESIN BUBUT
4.1 Menentukan Putaran Mesin Bubut
      Menentukan putaran mesin bubut supaya menghasilkan hasil yang baik maka pemilihan putaran mesin bubut yang sesuai dengan bahan dan ukuran banda kerja sangatlah penting.

4.2 Perawatan Mesin Bubut
      Overhaul suatu usaha pembaruan yang dilakukan pada mesin peralatan apabila mesin tersebut mengalami kerusakan total karena pemakaian.
Penyebab kerusakan tersebut antara lain keausan dan perawatan kurang baik.
Kegiatannya:
Ø  Mengadakan tes standar
Ø  Pembongkaran
Ø  Perbaikan atau Pergantian
Ø  Pemasangan penyetelan
Ø  Pengetesan standar
Ruang lingkup maintenance dan repair meliputi
Ø  Alat peralatan
Ø  Permesinan
Ø  Bengkel dan gedung

4.3 Tujuan
  Agar supaya mesin peralatan dapat bekerja sebagaimana mestinya mempunyai hasil guna yang tinggi serta mempunyai umur yang panjang.
4.4 Proses Kerja Perawatan (Maintenance)
Proses kerja perawatan (maintenance) adalah sebagai berikut:
1.      Former lapangan memberikan laporan kerusakan (perbaikan mesin apa dan nomor berapa).
2.      Personil Maintanance membuka dan membaca laporan tersebut dengan mengadakan pengecekan dan pembongkaran. Setelah itu di adakan perbaikan repair atau menggambarkan mengorderkan bila mana Sparepart yang rusak di asembling, terus diadakan pengetesan dari perbaikan tersebut.
 Keterangan: Setelah seksi maintenance melakukan repair seksi tersebut menuliskan laporan perbaikan di LKP komputer.

4.4.1 Fase-fase perawatan dan Pemeliharaan
         Perawatan dan Pemeliharaan:
1.      Perawatan sebelum dioperasikan (para pemeliharaan)
2.      Perawatan Pencegahan (preventive maintenance)
3.      Perbaikan (curative maintenance)
4.      Overhaul
4.4.2 Peralatan yang ada
·         Mesin Scrab
·         Mesin Bor
·         Mesin Las
·         Mesin Milling
·         Mesin Line Boeing
·         Mesin Gerinda
·         Mesin Bubut
·         Crane
4.4.3 Pemeliharaan
          Pemeliharaan dilakukan berkala dengan melihat kondisi alat tersebut yang mesti di perbaiki, Pemeliharaan yang dilakukan dengan cara:
1.      Harian             : Membersihkan mesin dan menyimpan mesin dan mengerjakan benda
2.      Mingguan        : Membersihkan mesin
3.      Triwulan          : Mengganti oli mesin
4.      Tahun              : Pengecekan mesin dan penggantian sprepect yang rusak
4.4.4 Bahan-bahan yang di gunakan
·         Besi
·         Baja
·         Plate stell
·         Karbon stell
·         Besi shaf




















 B A B V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
    Berdasarkan pengalamn selama melaksanakan Prakerin di PT. Gunanusa Utama Fabricators penulis menyimpulkan bahawa:
1.         Perusahaan ini adalah perusahaan yang berteknologi tinggi yang di tunjang oleh peralatan yang cukup modern sehingga dapat menghasilkan produksi dengan kualitas dan kuantitas yang tinggi.
2.         Perusahaan ini adalah perusahaan yang mempunyai disiplin tinggi yang menjunjung tinggi kesejahteraan dan kesehatan karyawan dengan rasa kekeluargaan yang belum di dapat disekolah.
3.         Dengan adanya prakerin ini, berarti memberikan kesempatan kepada siswa SMK, untuk menimba ilmu pengetahuan yang belum di dapat disekolah.
5.2 Saran - saran
 Dalam kesempatan ini penulis berkeinginan memberikan saran-saran yang semiga dapat diterima dan berguna,diantaranya:
1.      Diadakan peanekaragaman kerja untuk peseta Prakerin, supaya siswa Prakerin dapat lebih banyak mengetahui prose kerja di perusahaan.
2.      siswa Prakerin mengharapkan pelaksanaan program Prakerin, dilaksanakan secara serentak, agar siswa Prakerin yang sedang melaksanakan Prakerin di industri sekembalinya disekolahdapat belajar bersama-sama.








JURNAL KEGIATAN MAGANG SMK YP FATAHILLAH 1 CILEGON
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

PERUSAHAN                       : PT. Gunanusa Utama Fabricators
WAKTU/PERIODE               : 01 Maret s.d 31 Maret 2011
ALAMAT PERUSAHAAN  : Jl. Suralaya Ds. Margasari-Argawana
                                                 Kab. Serang
DIVISI                                               : Mechanic Shop
No
HARI/TANGGAL
JENIS KEGIATAN
PARAF
1
Selasa
01 Maret 2011
-          Safety Indecation
-          Security indecation
-          ID card dan Pengambilan APD di PPE

2
Rabu
02 Maret 2011

-          Finger Print
-          Pngenalan Mesin

3
Kamis
03 Maret 2011

-          Mass Metting
-          Bor drill plange 12 buah
Æ      10 mm
-          Membubut Flate Plange 2”

4
Jum’at
04 Maret 2011
-          Mass Metting
-          Bor ring
Æ      10 mm
-          Membubut Flate plange 2”
-          Menggerinda Handle untuk Taport/pegangan

5
Senin
07 Maret 2011


-          Mass Matting
-          Menggerinda Pin
-          Latihan Las
-          Bor Drill plange
Æ       10 mm

6
Selasa
08 Maret 2011


-          Bor Flate plange
Æ      20 mm
-          Latihan Las
-          Bor Flate plange
Æ      20 mm

No
HARI/TANGGAL
JENIS KEGIATAN
PARAF
7
Rabu
09 Maret 2011
-          Mass Metting
-          Bor Flate Plange
Æ      24 mm
-          Membongkar Mesin Bor

8
Kamis
10 Maret 2011
-          Mass Metting
-          Bor ring Swim
-          Bor Peday

9
Jum’at
11 Maret 2011


-          Mass Metting
-          Bor Flate plange
Æ      16 mm
-          Bor Bland Plange
Æ      24 mm

10
Senin
14 Maret 2011


-          Mass Metting
-          Bor Ring
Æ      6 mm
-          Latihan Las
-          Bor Channel buat Taport
Æ      5 mm
-          Bor Flate Plange
Æ      24 mm

11
Selasa
15 Maret 2011

-          Mass Metting
-          Bor Ring
Æ      18 mm

12
Rabu
16 Maret 2011

-          Mass Metting
-          Bor Flate Plange
Æ      17 mm

13
Kamis
17 Maret 2011

-          Mass Metting
-          Bor Flate Plange
Æ      20 mm
-          Membubut Ring Jack
Æ      40 mm

14
Jum’at
18 Maret 2011

-          Mass Metting
-          Evaluasi Gambar Teknik
-          Latihan Las

15
Senin
21 Maret 2011

-          Mass Metting
-          Latihan las
-          Menggerinda pin

16
Selasa
22 Maret 2011
-          Mass Metting
-          Bor Flate Plange
Æ      20 mm

No
HARI/TANGGAL
JENIS KEGIATAN
PARAF
17
Rabu
23 Maret 2011
-          Mass Metting
-          Latihan Las
-          Bor Flate Plange
Æ      20 mm

18
Kamis
24 Maret 2011
-          ­Mass Metting
-          Bor dudukan lampu
Æ      50 mm diatas Project Bongkot

19
Jum’at
25 Maret 2011
-          ­Mass Metting
-          Bor dudukan lampu
Æ      50 mm diatas Project Bongkot

20
Senin
28 Maret 2011
-          Bor Branding Phannel buat bongkot
-          Latihan Las

21
Selasa
29 Maret 2011
-          Bor Block Phannel (front side)
-          Bor Flate Plange
Æ      20 mm

22
Rabu
30 Maret 2011
-          Mengebor Block Phannel (Front side)
-          Bor Flate Plange
Æ      20 mm

23
Kamis
31 Maret 2011
-          Menyelesaikan Laporan
-          Mengembalikan APD



    Cilegon, Maret 2011
Pembimbing Industri




    ( Asyani Wahyu Pratama.ZA )


No comments:

Post a Comment